Selasa, 20 Desember 2011

Beberapa Sifat Unsur

BEBERAPA SIFAT UNSUR

              Cakupan sifat-sifat yang diperlihatkan oleh unsur sangat mengagumkan. Pada suhu kamar, sebagian bersifat gas, sebagian bersifat cair, dan lainnya padat. Sebagian lagi bersifat logam (metal), sebagian bukan logam, dan sebagian lainnya ada yang mempunyai sifat di antara keduanya. Sebagian unsur keras, sebagian lagi lunak, sebagian sangat padat (very dense), dan yang lainnya sangat ringan (low density). Oleh karena sangat beragamnya sifat-sifat unsur, dicari jalan atau cara untuk membagi sifat-sifat unsur sehingga dapat memudahkan pengertiannya.
              Salah satu metode yang paling sederhana untuk mengklasifikasi unsur ini adalah membaginya menjadi tiga kategori : logam (metal), non logam (nonmetal), dan metaloid. Unsur-unsur yang ada dalam setiap kategori mempunyai sifat yang berbeda-beda.

Logam (metal)

              Setiap orang pernah melihat logam, misalnya paku, besi, kertas pembungkus dari aluminium (Aluminium foil), kawat tembaga, atau bumper mobil yang dilapisi krom (chrom-plated). Anda juga tidak akan ragu-ragu dengan beberapa sifat logam, meskipun Anda tidak begitu mengetahui tentang sifat-sifatnya. Salah satu contoh, misalnya adalah bentuk yang menarik dari logam. Cahaya dari logam sangat spesifik sehingga disebut cahaya metal  (metalic luster).
              Logam juga mempunyai sifat yang sama dalam kemampuannya mengubah bentuk tanpa pecah jika ditempa dengan pemukul (hammer) atau ditarik untuk meluruskannya. Semua logam mempunyai kemampuan seperti ini sampai derajat tertentu. Kemampuan mengubah bentuk jika dipukul disebut maleabilitas (malleability) dan beberapa logam, misalnya emas dapat ditempa atau ditekan sampai sangat tipis Sifat mudah ditempa (lentur) dari logam juga merupakan sifat yang digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dan pandai perak untuk membuat kerajinan dari perak.
              Kemampuan logam yang dapat diluruskan jika ditarik dari arah yang berlawanan disebut sifat lentur (ductility). Sifat ini digunakan pada pembuatan kawat. Logam yang dijadikan kawat dapat berupa baja, tembaga, atau brass (campuran logam yang terdiri dari tembaga dan seng), dibuat dulu menjadi batang. Salah satu batang diperkecil melalui suatu alat yang berputar yang dapat mengubah batang kawat menjadi lebih kecil lagi dan kawat yang terbentuk dikumpulkan pada “pulling device” pada sisi lainnya. Dengan demikian, logam tersebut dibawa melalui alat penipis batang (die) dimana ukuran diameternya menjadi berkurang dan panjangnya bertambah.
              Setiap orang tahu bahwa logam adalah penghantar arus listrik yang baik. Logam juga sebagai penghantar kalor yang baik. Jika Anda pernah memegang logam yang telah terkena sinar matahari sebentar, Anda dapat merasakan betapa panasnya logam tersebut. Kenyataannya, benda-benda daripada logam lebih panas dari yang bukan logam. Alasannya adalah tangan dapat menyerap kalor dari logam dan kalor yang hilang dari bagian logam tersebut segera diganti oleh kalor yang ada di sekelilingnya. Benda-benda bukan logam tidak sepanas benda dari logam karena jika kalor telah pindah ke tangan kita, kalor yang hilang tidak dapat langsung diganti seperti pada logam. Dengan demikian, bagian dari benda yang bukan logam yang kontak dengan tangan terasa lebih dingin.
              Lebih dari 70% unsur-unsur adalah logam, meskipun ada kesamaan sifat di antara logam tersebut, perbedaannya pun sangat banyak. Banyak logam yang umumnya dikenal dan dapat dijumpai setiap hari dalam bentuk murni, tidak dikombinasi dengan logam lain. Logam-logam yang telah disebutkan sebelumnya (besi, aluminium, tembaga, dan krom) adalah beberapa contoh di antaranya. Beberapa logam mempunyai sifat yang sangat reaktif yang hanya ahli kimia atau mahasiswa yang berkecimpung dalam bidang kimia yang pernah mendapat kesempatan untuk melihatnya. Sebagai contoh, reaksi antara natrium dan klor membentuk natrium klorida, yaitu garam dapur yang biasa kita gunakan. Natrium adalah logam yang sangat reaktif sehingga bereaksi dengan cepat tidak hanya dengan klor, tetapi juga dengan oksigen dan udara yang lembab (moisture).
              Batas perbedaan reaktivitas kimia logam-logam sangat besar. Natrium adalah salah satu contoh yang sangat ekstrem reaktivitasnya dan emas adalah contoh ekstrem yang berlawanan dengan natrium. Perhiasan dibuat dari emas karena beberapa alasan, antara lain emas tidak akan menjadi kusam oleh udara atau kelembaban. Emas sangat rendah reaktivitasnya dan juga mempunyai sifat penghantar arus listrik yang tinggi. Logam ini sangat penting dalam perdagangan, digunakan untuk plat kontak listrik dalam komputer dan alat-alat elektronik lainnya.
              Selain reaktivitas kimia, logam juga mempunyai beberapa sifat fisik yang berbeda, misalnya kekerasan dan titik leleh. Sebagian lagi bersifat lunak. Krom dan besi adalah contoh logam yang keras, emas dan timah adalah contoh logam yang lunak. Natrium juga adalah contoh logam yang lunak dimana logam tersebut dapat dipotong dengan pisau. Perbedaan titik leleh sangat mengesankan. Tungsten adalah unsur yang mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, 3.400C (6.150F). Oleh karena tungsten dapat dipanaskan sampai bersinar putih tanpa meleleh, maka logam ini digunakan sebagai kawat pijar untuk bola lampu. Raksa (mercury) merupakan logam yang mempunyai titik leleh yang rendah, -38,9C, yang berarti pada suhu kamar (kira-kira 25C) logam ini berbentuk cair. Seperti diketahui, raksa adalah cairan yang biasa digunakan dalam termometer.

Nonlogam (Nonmetal)

              Kebanyakan unsur nonlogam jarang dijumpai dalam bentuk unsurnya yang murni: dalam kehidupan sehari-hari, yang sering dijumpai adalah bentuk senyawa kimia. Salah satu benda nonlogam yang banyak diketahui adalah karbon, yang terjad di alam dalam dua bentuk yang berbeda. Bentuk (varietas) lainnya yang juga cukup dikenal adalah grafit. Bentuk ini banyak dijumpai , misalnya pada batu bara briket dan isi pensil. Bentuk karbon yang kurang dikenal, tetapi sangat berharga adalah intan (diamond). Grafit dan intan adalah dua sifat yang sangat berbeda jika dikaitkan sebagai logam. Kedua bentuk karbon tersebut tidak mempunyai sifat sebagai logam yang mudah ditempa atau bersifat lentur (ductile).
              Nonlogam lainnya yang sangat banyak dijumpai adalah oksigen dan nitrogen, yaitu komponen yang penting di atmosfer. Biasanya kita tidak sadar akan kehadirannya karena kedua nonlogam ini adalah gas yang tidak berwarna dan tidak dapat dilihat. Oksigen dan nitrogen merupakan molekul diatom, yaitu molekul yang mengandung dua atom dalam setiap molekulnya. Unsur nonlogam lainnya yang bentuk molekulnya juga sama dengan oksigen dan nitrogen, kebanyakan juga berbentuk gas, yaitu hidrogen (H2), fluor(F2), dan klor (Cl2), Brom (Br2) dan Iodium (I2), juga termasuk molekul diatom. Akan tetapi Brom berbentuk cair dan iodium berbentuk padat pada suhu kamar.
              Sama seperti sifat-sifat logam yang batasnya sangat luas, demikian juga sifa-sifat unsur nonlogam. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, beberapa unsur berbentuk gas dan ada satu (brom) berbentuk cair. Ada juga yang berbentuk padat, karbon adalah salah satu contohnya. Selain perbedaan dalam sifat-sifat fisik, unsur nonlogam juga berbeda dalam sufat-sifat kimianya. Fluor, misalnya sangat reaktif, tetapi helium inert (tidak reaktif sama sekali).

Metaloid

              Metaloid (juga disebut semimental) adalah unsur yang mempunyai sifat antara logam (metal) dan nonlogam (nonmetal). Contoh yang paling terkenal adalah unsur silikon. Contoh lain misalnya arsen (As) dan antimon (Sb). Jika dilihat dari bentuk luarnya, unsur ini agak berbentuk logam, tetapi warna gelapnya agak berbeda. Bentuknya agak berbeda jika dibandingkan dengan logam yang spesifik, misalnya besi atau perak.
              Metaloid adalah semikonduktor yang spesifik. Unsur ini dapat menghantarkan arus listrik, tetapi tidak sebaik logam. Sifat semikonduktor ini sangat berguna dalam industri elektronik karena unsur ini memungkinkan alat-alat mikroelektronik diperoleh dalam ukuran kecil (dapat digenggam dalam tangan), misalnya dijumpai dalam kalkulator dan mikrokomputer. Selain karena sifat penghantar listriknya, metaloid lebih bersifat lonlogam daripada logam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar