Senin, 23 April 2012

Perbedaan Aquades dengan Air (Destilasi)

Aquades adalah air hasil destilasi / penyulingan sama dengan air murni atau H2O, kerena H2O hampir tidak mengandung mineral. Sedangkan air mineral adalah pelarut yang universal. Oleh karena itu air dengan mudah menyerap atau melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi tercemar. Dalam siklusnya di dalam tanah, air terus bertemu dan melarutkan berbagai mineral anorganik, logam berat dan mikroorganisme. Jadi, air mineral bukan aquades (H2O) karena mengandung banyak mineral.

Sebagai pelengkap, lihat pemaparan mengenai proses destilasi dengan mengunjungi link berikut :
 
http://oteka-stembayo.blogspot.com/search/label/DISTILASI

OK ^_^

Sabtu, 14 April 2012

Makalah Kimia AnORganik 2 " BERILIUM"

SENYAWA – SENYAWA BERILIUM (Be) DAN REAKSINYA

I.     PENGERTIAN

    Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan bernomor atom 4.

II    SEJARAH

    Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh seorang mineralogy. Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat pada struktur luar kristalin, kekerasan, dan massa jenis (kerapatan) beril dari Limoges dan emerald dari Peru. L.-N. Vauquelin menyarankan kepada R.J. Hauy bahwa seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan tersebut secara kimia. Hasilnya, Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak hanya mengandung alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga mengandung logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai alumina tetapi tidak mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH berlebih.
    Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828, dia mengusulkan member nama mineral tersebut dengan nama beryllus (Latin). Pada tahun yang sama logam ini juga diisolasi oleh A.-B. Bussy menggunakan metode yang sama yakni reduksi BeCl2 menggunakan logam K. Preparasi elektrolitik pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun 1898 dan pertama kali proses ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2 and BaF2 oleh A. Stock dan H. Goldschmidt pada tahun 1932.

III.    SENYAWA - SENYAWA

    Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan di alam dalam bentuk bersenyawa, meliputi :

A.    Berilium Oksida (BeO)

Berilium oksida berwujud bubuk putih yang dapat dibuat menjadi berbagai bentuk. Hal ini diinginkan sebagai insulator listrik karena dapat menghantarkan panas dengan baik, namun sangat buruk dalam mehantarkan arus listrik. Hal ini digunakan dalam kecepatan tinggi komputer, sistem otomatis pengapian, laser, oven microwave, dan sistem yang dirancang untuk menyembunyikan dari sinyal radar.
2Be(s) + O2(g) ---> 2BeO(s)
Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan berilium dibawah lapisan tersebut.

B.    Berilium Klorida (BeCl2)

Ikatan antara berilium dengan klorida membentuk senyawa berilium klorida (BeCl2). Berilium klorida juga merupakan molekul linear dengan ketiga atom dalam garis lurus dengan pemakaian electron bersamaan (kovalen). Berilium klorida dikenal sebagai senyawa elektron-kekurangan karena memiliki dua orbital kosong pada tingkat ikatan.
BeCl2 dapat membentuk senyawa polimer. Tanda panah pada rantai panjang diatas menunjukkan ikatan koordinasi yang terbentuk antara Cl pada molekul BeCl2 yang satu dengan Be pada molekul BeCl2 yang lain. Be ternyata masih mampu menarik pasangan elektron dari Cl yang terikat pada molekul BeCl2 yang lain. Karena kemampuan itulah maka BeCl2 tidak hanya mampu membentuk dimer, bahkan dapat juga membentuk polimer. Hal ini disebabkan jari-jari atom Be lebih kecil dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang ada dalam satu golongan (IIA). Jari-jari atom kecil menyebabkan jarak antara kulit elektron terluar semakin dekat ke inti karena jarak antara kulit elektron terluar semakin dekat ke inti Be memiliki keelektronegatifan yang lebih besar dibandingkan dengan unsur logam yang ada dalam satu golongan yang sama sehingga Be mampu menarik sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh Cl untuk membentuk ikatan koordinasi (ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian sepasang elektron secara bersama).

C.    Be(OH)4 2- (senyawa logam yang bersifat amfoter)

Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan asam dan basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi sebagai berikut :
Be + 2H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2- + H2(g)
BeO + H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2-
Logam alkali tanah lainnya dan oksida logamnya tidak bersifat amfoter. Jadi, berilium secara kimia kurang bersifat logam daripada logam-logam lainnya dalam golongan ini.
    Bentuk lain dari berilium yang bersifat kurang logam daripada unsur lainnya yang ada dalam golongan IIA adalah derajat kovalen dari senyawa-senyawanya. Tidak ada bukti sama sekali bahwa berilium terdapat dalam bentuk Be2+ atau dalam bentuk senyawa yang mengandung ion tersebut, semua senyawa berilium memperlihatkan sifat ikatan kovalen.

D.    Berilium Fluorida (BeF2)

Berilium fluorida adalah senyawa yang dihasilkan dari proses pemanasan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF¬6 hingga 700 C. Karena beril adalah sumber utama berilium.

E.    Tembaga Berilium (CuBe)

1. Pengertian

CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda pula,yaitu golongan II A Berilium dan golongan B Tembaga.
Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
Berilium merupakan bagian dari alkali tanah yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam tembaga berilium.

2. Definisi Umum
•    Tembaga adalah unsur kimia yang mempunyai symbol Cu dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih 2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senyawa dan mineral.
•    Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun, berivalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah.

3. Sifat-sifat

    Sifat fisika
•    Tembaga
-     Keras atau padat.
-     Logam yang berwarna kuning seperti emas.
-     Apabila di lihat dari mikroskop maka akan berwarna pink.
-     Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa,  lembaran tipis dan kawat.
-     Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
•    Berilium
-     Keras, padat tapi ringan dan mudah pecah
-     Berwarna abu-abu baja
-     Berilium dan garamnya adalah bahan beracun dan berpotensi sebagai zat karsinogenik


     Sifat Kimia

•    Tembaga

- Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap  korosi.
-     Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ÂșC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
-     Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer.
-     Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
-    Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen.
-     Mempunyai ikatan logam.
•    Berilium
-     Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan.
-     Berilium mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat asam nitrat.
-     Pada suhu dan tekanan ruang, berilium tak teroksidasi apabila terpapar udara (kemampuannya untuk menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi).
-     Tahan panas, digunakan untuk fitting dapur dan bagian-bagian mesin yang permukaannya bersinggungan dengan metal.

4. Manfaat CuBe  
 
Tembaga berilium mempunyai manfaat sebagai berikut :
-     Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
-     Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
-     Campuran antara Cu dan Be di pakai sebagai bahan pembuatan pegas dan sambungan listrik.

IV.     EKSTRAKSI (PEMISAHAN)

    Karena keberadaan berilium di alam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya, maka untuk mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode :
1. Metode reduksi BeF2
2. Metode elektrolisis BeCl2

1. Metode Reduksi BeF2
    Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12.
Reaksi yang terjadi adalah :
BeF¬2 + Mg  -------> MgF2    +   Be


2. Metode Elektrolisis

    Untuk mendapatkan berilium juga  dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit.
Reaksi yang terjadi adalah :
BeCl2 (l) -------------------> Be(l) + Cl2 (g)

V.     REAKSI - REAKSI

    A. REAKSI DENGAN AIR

        Berilium tidak bereaksi dengan air atau uap air meskipun dalam suhu tinggi. Hal ini disebabkan karena Be tidak bisa bereaksi dgn air karena Be adalah unsur alkali tanah yg kurang reaktif, atau memiliki keelektronegatifan yg cukup besar. Dan juga Be tdak dapat m'hantar panas dan listrik secara baik

    B.     REAKSI DENGAN HALOGEN

        Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam halida, kecuali Be, karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron halogen (kecuali F-), maka BeCl2 berikatan kovalen, sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.

C. REAKSI DENGAN OKSIGEN

    Berilium sulit untuk terbakar kecuali dalam bentuk serbuk.
2Be(s) + O2(g) ---> 2BeO(s)
Karena Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat pada permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi dengan berilium dibawah lapisan tersebut.

    D.    REAKSI DENGAN TEMBAGA ( Tembaga Berilium (CuBe) )

CuBe adalah senyawa yang berasal dari campuran 2 logam yang mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dan golongan yang berbeda pula,yaitu golongan II A Berilium dan golongan B Tembaga
Cu(s) + Be(s) ----> CuBe(s)

    E.    REAKSI DENGAN OKSIDA LOGAM

        Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut dengan asam dan basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi sebagai berikut :
Be + 2H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2- + H2(g)
BeO + H2O + 2OH- -----> Be(OH)4 2-

Ikatan Kovalen

IKATAN KOVALEN

Zat-zat lain di sekitar kita berupa molekul-molekul gas, cair, dan ada beberapa zat berupa padatan tersusun atas atom-atom yang menggunakan ikatan kovalen. Atom-atom yang sama atau hampir sama keelektronegatifannya cenderung membentuk ikatan kovalen dengan menggunakan pasangan elektron bersama.
Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam. Dua atom nonlogam saling menyumbangkan elektron sehingga tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama. Senyawa yang berikatan kovalen juga disebut senyawa kovalen.
Atom hidrogen memiliki sebuah elektron pada kulit pertamanya, agar konfigurasi elektronnya penuh seperti gas mulia helium maka hidrogen memerlukan satu elektron lagi . Gas hidrogen yang merupakan molekul H2 terdiri dari dua atom hidrogen yang saling menyumbangkan elektronnya sehingga masing-masing atom hidrogen memiliki konfigurasi elektron yang stabil.
Jika kita perhatikan gambar 1, elektron pada atom pertama diberi tanda titik kecil dan atom lainnya dengan titik besar. Pasangan elektron yang membentuk ikatan kovalen ditandai oleh garis penghubung (-).
Air mengandung molekul H2O. Atom oksigen yang mempunyai 6 elektron valensi membutuhkan 2 elektron lagi agar seperti gas mulia. Kedua elektron itu diperoleh dari dua atom hidrogen. Jadi atom oksigen dapat membentuk dua ikatan kovalen dalam molekul H2O.
Ikatan kovalen, rekasi di dalam air Pembentukan molekul metana, CH4 dapat kita ikuti pada gambar 4. Atom karbon dengan konfigurasi elektron 2. 4 memerlukan 4 elektron tambahan agar seperti gas mulia neon, sehingga karbon membentuk 4 ikatan kovalen.
Beberapa atom dapat membentuk ikatan rangkap. Pada ikatan kovalen tunggal mengandung dua elektron, ikatan kovalen rangkap dua mengandung empat elektron, sedang dalam ikatan rangkap tiga terdapat enam elektron. Pada molekul karbon dioksida, CO2 terdapat dua buah ikatan rangkap dua. Ketiga atomnya sekarang masing-masing memiliki 8 elektron terluar. Sedang pada molekul nitrogen, N2 setiap atomnya menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama-sama sehingga setiap atom N memiliki elektron valensi 8.
Catatan  :
•    Atom-atom membentuk ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron.
•    Dalam ikatan kovalen setiap atom memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia.
•    Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam.

METABOLISME: 'MESIN' TUBUH PEMBAKAR LEMAK

Banyak orang mengeluh timbunana lemak di bagian - bagian tubuh mereka seperti perut, pinggang, lengan dan paha. Berbagai usaha mereka lakukan untuk membuang lemak di bagian - bagian tubuh tersebut, bahkan sampai dengan konsumsi obat - obatan dan operasi. Yang menjadi tanda tanya besar, apakah cara tersebut efektif? Anda tidak akan dapat membakar lemak secara permanen sampai benar - benar paham tentang 'mesin' tubuh yang membakar lemak atau yang disebut pula dengan Metabolisme.


PENGERTIAN METABOLISME :


Metabolisme dalam arti sederhannya merupakan laju dari pembakaran kalori tubuh bertahan hidup. tubuh menghasilkan energi untuk bertahan hidup. ingatlah bahwa tubuh anda membutuhkan energi setiap saat bahkan ketika tidur, sehingga melewatkan makan adalah hal yang paling buruk dalam hidup anda. dalam program diet,Anda harus menjaga tingkat metabolisme agar tetap tinggi, melewatkan makan akan membuat metabolisme melamban sehingga kalori cenderung tersimpang dalam tubuh.
YANG MEMPENGARUHI METABOLISME :


Apakah hal utama yang mempengaruhi metabolisme? Apakah Aktifitas sehari - hari? Apakah Fungsi Thyroid? Apakah Umur? Thyrod, aktifitas dan umur memang mempengaruhi tingkat metabolisme, tetapi bukan yang utama. Hal yang paling mempengaruhi tingkat metabolisme adalah otot. Semakin banyak otot yang Anda miliki, maka semakin banyak lemak yang akan Anda bakar tanpa melihat seberapa banyak aktifitas, umur, dll. Jairingan hidup yang membakar lemak setiap saat selama 24 jam non stop setiap harinya!
Hal yang berpengaruh terhadap metabolisme, secara berurutan dari yang paling mempengaruhi :
1.    Jaringan otot : otot merupakan mesin pembakar lemak, semakin banyak otot yang terbentuk mata pembakaran kalori dan lemak juga semakin banyak otot yang terbentuk maka pembakaran kalori dari lemak juga semakin banyak.
2.    Frekuensi makan : makan dalam frekuensi yang sering menghindari penurunan tingkat metabolisme tubuh dan menjaga gula darah dalam level yang stabil.
3.    Tingkat aktifitas : penting pula tetapi harus dikombinasikan dengan pola makanan yang tepat dan frekuensi makan yang sering.
4.    Pilih makanan : makanan berlemak sulit dimetabolisme sehingga membuat tingkat metabolisme semakin lambat.
5.    Air yang cukup : air membantu tingkat metabolisme tubuh.
6.    Genetik : faktor genetik membuat tingkat metabolisme tiap orang berbeda, tetapi hal ini bukan faktor yang utama.
7.    Fungsi hormon : Thyroid merupakan hormon pengatur metabolisme, yang menjaga gula darah tetap stabil sehingga menghidari penurunan tingkat metabolisme.
8.    Stres : stress berlebihan menyebabkan tingkat metabolisme semakin melamban.


PENYEBAB UTAMA LAMBATNYA METABOLISME :


1.    Menurunnya massa otot karena kurangnya aktifitas fisik
2.    Aktifitas yang menurun karena usia yang semakin bertambah, bukan karena umur yang semakin bertambah yang menurunkan metabolisme
3.    Kurangnya konsumsi makanan membuat tubuh akan mengambil cadangan energi dari otot sebab asupan nutrisi yang sangat kurang di saat otot membutuhkannya
4.    Pola makan yang sangat kurang atau mengkonsumsi makanan yang merusak metabolisme Anda seperti makanan bergula tinggi, rendh protein dan tinggi lemak
Memperbaiki metabolisme sebenarnya simpel, namun tidak mudah. Perlu dedikasi dan pengetahuan yang cukup untuk memperbaiki metabolisme Anda. Mulailah mengatur pola makan dan latihan angkat beban untuk menambah massa otot dan memperbaiki metabolisme Anda.
Tips yang Dasar untuk Memulai memacu metabolisme tubuh agar membakar lemak!
1.    Makan 5-6 kali sehari.
Makan 5-6 kali dalam sehari mempertahankan gula darah agar stabil sehingga metabolisme menjadi lebih aktif.
2.    Konsumsi makanan tinggi protein
Protein adalah makanan untuk jaringan otot. Otot adalah jaringan yang senantiasa membakar kalori bahkann ketika kita sedang beristirahat. Protein bisa didapatkan dari daging sapi, dada ayam, ikan, telur, susu, dan kedelai.
3.    Kurangi konsumsi gula/karbohidrat cepat serap dan mulai konsumi karbohidrat baik.
Konsumsi gula dan karbohidrat cepat serah berlebih akan menambah timbunan lemak tubuh Anda. Gantilah dengan karbohidrat yang lambat dicerna tubuh yaitu nasi beras merah, oatmeal, roti gantum utuh, sayur - sayuran, apel, jeruk dan pir.
4.    Hindari lemak jahat, konsumsi lemak baik
Beralihlah dari konsumi lemak jenuh ke lemak tidak jenuh untuk membantu metabolisme tubuh dalam membakar lemak-lemak tidak jenuh dapat diperoleh dari ikan, alpukat, kacang almond, hazelnut dan mente, minyak zaitun dan minyak canola.
5.    Bakar lemak dengan angkat beban
Olahraga angkat beban naik untuk pria dan wanita ditujukan untuk menambah massa otot. otot yang ditujukan untuk menambah massa otot. otot yang berkembang akan membakar lemak secara perlahan dan terus menerus tanpa perlu usaha apapun.
6.    Jangan Mengurangi porsi makan secara drastic
Kurangi porsi makan secara bertahap, ,sebab ketika Anda berlapar - lapar metabolisme akan melambat. Agar metabolisme tubuh tidak turun secara drastis, kurangin porsi makan sebanyak 10 - 15% saja.
7.    Variasikan jenis makanan.
Cukupkah dengan konsumsi sayur dan buah saja untuk menurunkan berat badan?Salah besar! Penuhi kebutuhan nutrisi harian dari protein, karbohidrat, lemak baik, vitamin dan mineral. Tujuan dari diet adalah menurunkan kadar lemak dan meningkatkan kesehatan Anda, bukan merusak tubuh.
8.    Pacu metabolisme dengan suplemen pembakar lemak.
Suplementasi yang tepat dapat membantu program fat los Anda. Suplemen pembakar lemak secara thermogenik seperti Ultra Ripped New dan improved Forumula akan meningkatkan metabolisme Anda, Mengurangi nafsu makan dan membantu tubuh membakar lemak.
9.    Istirahat yang cukup.
Istirahat yang cukup seperti tidur malam selama minimal 7 - 8 jam sehari ternyata dapat memperbaiki metabolisme tubuh, sebaliknya kurang tidur dapat mengacaukan metabolisme tubuh Anda.
10.    Perbanyak minum air.
Penelitian membuktikan bahwa memperbanyak konsumsi air setiap harinya akan meningkatkan metabolisme tubuh.


PENYAKIT YANG TERJADI APABILA PROSES METABOLISME LEMAK DALAM TUBUH TERGANGGU :


1.    Penyakit Wolman


Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan. Gangguan ini segera megakibatkan gerakan yang tidak terkoordinasi, dementia, katarak, dan perkembangan lemak (xanthomas) pada tendon. Gejala-gejala kelumpuhan sering muncul setelah usia 30 tahun. Jika mulai lebih awal, obat chenodiol membantu mencegah perkembangan penyakit ini, tetapi tidak dapat membatalkan kerusakan apapun yang terjadi.
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthomas). Pengobatan terdiri dari pengurangan asupan makanan yang kaya akan lemak tumbuhan, seperti minyak sayur, dan menggunakan resin cholestyramine.


2.    penyakit Refsun


 asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat membantu.


3.    Penyakit Gaucher's


Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.
Kebanyakan orang mengalamu penyakit gaucher jenis 1, bentuk kronis, yang menghasilkan pembesaran hati dan limpa dan kelainan tulang. Kebanyakan adalah orang dewasa, tetapi anak-anak juga bisa mengalami jenis 1. Jenis 2, bentuk infantile, terbentuk pada masa bayi, bayi dengan penyakit ini mengalami pembesaran limpa dan kelainan sistem syaraf berat dan biasanya meninggal dalam waktu setahun. Jenis 3, bentuk juvenile, bisa dimulai kapan saja selama masa kanak-kanak. Anak dengan penyakit ini mengalami pembesaran hati dan limpa, kelainan tulang, dan kelainan sistem syaraf yang berkembang dengan lambat. Anak yang bertahan hidup sampai remaja bisa hidup untuk beberapa tahun.
Kebanyakan orang dengan penyakit gaucher bisa diobati dengan terapi penggantian enzim, dimana enzim diberikan dengan cara infus, biasanya setiap 2 minggu. Terapi penggantian enzim lebih efektif untuk orang yang tidak mengalami komplikasi sistem syaraf.


4.    Penyakit Tay-Sachs


Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi asli yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan. Anak ini biasanya meninggal di usia 3 atau 4 tahun. Penyakit tay-sachs bisa diidentifikasikan pada janin dengan contoh chorionic villus atau amniocentesis. Penyakit tersebut tidak dapat diobati atau disembuhkan.


5.    Penyakit Niemann-Pick


Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunya beberapa bentuk, bergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok etnis.
Pada bentuk berat yang sering terjadi (jenis A), anak gagal untuk bertumbuh dengan baik dan mengalami masalah multiple neurologic. Anak ini biasanya meninggal di usia 3 tahun. Anak dengan penyakit jenis B mengalami pertumbuhan lemak di kulit, daerah berpigmen gelap, dan pembesaran hati, limpa, dan batang limpa; mereka kemungkinan lambat secara mental. Anak dengan penyakit jenis C mengalami gejala-gejala di masa kanak-kanak, dengan serangan dan kerusakan syaraf.
Beberapa bentuk penyakit Niemann-Pick bisa didiagnosa pada janin dengan contoh chrionic villus atau amniocentesis. Setelah lahir, diagnosa bisa dibuat dengan biopsi hati (pengangkatan contoh jaringan untuk diteliti di bawah mikroskop). Tidak satupun jenis pada penyakit Niemann-Pick ini bisa disembuhkan, dan anak cenderung meninggal karena infeksi atau gangguan progresif pada sistem syaraf pusat.


6.    Penyakit Fabry


Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh. Kornea menjadi berawan, mengakibatkan pandangan buruk. Rasa terbakar bisa terjadi pada lengan dan kaki, dan orang tersebut bisa mengalami peristiwa demam. Orang dengan penyakit fabry segera mengalami gagal ginjal dan penyakit jantung, meskipun seringkali mereka hidup ke dalam masa dewasa.
Gagal ginjal bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, yang bisa mengakibatkan stroke.
Penyakit Fabry bisa didiagnosa di dalam janin dengan contoh chorionic villus atau amniocentesis. Penyakit Fabry tidak dapat disembuhkan atau bahkan diobati secara lsngsung, tetapi peneliti menginvestigasikan sebuah pengobatan dimana kekurangan enzim digantikan dengan transfusi. Pengobatan terdiri dari penggunaan analgesik untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan demam, orang dengan kerusakan ginjal bisa memerlukan pencangkokan ginjal.


7.    Gangguan oksidasi asam lemak


Beberapa enzim membantu menguraikan lemak sehingga mereka kemungkinan dirubah menjadi energi. Kelainan menurun atau kekurangan salah satu enzim ini membuat tubuh kekurangan energi dan membiarkan tubuh kekurangan energi dan membiarkan produk diuraikan, seperti acyl-CoA, menumpuk. Enzim tersebu paling sering kekurangan rantai medium acyl-CoA dehydrogenase (MCAD). Kekurangan MCAD adalah salah satu gangguan turunan pada metabolisme yang paling umum, terutama pada orang keturunan eropa utara.
Gejala biasanya terjadi antara kelahiran dan usia 3 tahun. Anak lebih mungkin mengalami gejala-gejala jika mereka tidak makan untuk jangka waktu tertentu (yang menghabiskan sumber energi lainnya) atau yang kebutuhan kalorinya meningkat karena olahraga atau sedang sakit. Kadar gula di dalam darah menurun secara signifikan, menyebabkan pusing atau koma. Anak tersebut menjadi lemah dan bisa mengalami muntah atau serangan. Melebihi jangka waktu yang lama, anak mengalami penundaan perkembangan mental dan fisik, hati yang bengkak, otot jantung yang lemah, dan detak jantung yang tidak beraturan. Kematian tiba-tiba bisa terjadi.
Beberapa negara menskrining bayi yang baru lahir untuk kekurangan MCAD dengan tes darah. Pengobatan darurat adalah dengan infus glukosa. Untuk pengobatan jangka panjang, anak harus seringkali makan, jangan pernah melewatkan makan, dan mengkonsumsi makanan tinggi karbohidat dan rendah lemak. Tambahan asam amino carnitine kemungkinan sangat membantu. Hasil jangka panjang biasanya baik.

Ringkasan Filosofi Model Pembelajaran Kooperatif

A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Abdurrahman dan Bintoro memberi batasan model pembelajaran kooperatif sebagai pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup dalam masyarakat nyata. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang diupayakan untuk dapat meningkatkan peran serta siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berinteraksi dan belajar secara bersama meskipun mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda.

B. Landasan Teoritis Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif didasarkan teori konstruktivistik, bahwa siswa dapat menemukan dan memahami konsep-konsep yang dipelajari dengan cara mongkonstruksi pengalamannya. Usaha untuk mengkonstruksi pengalaman akan lebih mudah dilakukan jika mereka melakukannya dengan bekerja sama. Menurut Arends (2008: 37), akar intelektual pembelajaran kooperatif berasal dari tradisi pendidikan yang menekankan pemikiran dan praktis demokratis: belajar secara aktif, perilaku kooperatif, dan menghormati pluralisme di masyarakat yang multikultural.

C. Unsur-unsur Pokok Model Pembelajaran Kooperatif

            Unsur-unsur pokok model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :

1. Adanya Peserta dalam Kelompok

Peserta pembelajaran kooperatif adalah para siswa yang melakukan kegiatan belajar secara berkelompok. Pengelompokan siswa bisa dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, misalnya minat, bakat kemampuan akademis. Pertimbangan apapun yang dipilih dalam mengelompokkan siswa, tujuan pembelajaran harus yang diutamakan.

2. Adanya Aturan Kelompok

Aturan kelompok merupakan sesuatu yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik maupun siswa sebagai anggota kelompok.

3. Adanya Upaya Belajar Setiap Anggota Kelompok

Upaya belajar merupakan segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan, baik kemampuan yang telah dimiliki, maupun kemampuan yang baru. Aktivitas belajar siswa dilakukan secara berkelompok, sehingga diantara mereka terjadi saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman, maupun gagasan.

4. Adanya Tujuan yang Akan Dicapai

Aspek tujuan dalam model pembelajaran ini dimaksudkan untuk memberikan arah pada perencanaan, pelaksanaan, dan juga evaluasi. Dengan adanya tujuan yang jelas, setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap aktivitas belajar.

D. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan. Elemen-elemen yang sekaligus merupakan karakteristik pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual, dan keterampilan hubungan antar pribadi, tanggung jawab perseorangan, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Saling Ketergantungan Positif

Saling ketergantungan positif adalah hubungan yang saling membutuhkan. Saling ketergantungan positif menuntut adanya interaksi promotif yang memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil yang optimal, yang dicapai melalui:
A.    Saling ketergantungan pencapaian tujuan.
B.    Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas.
C.    Saling ketergantungan bahan atau sumber belajar.
D.    Saling ketergantungan peran dan saling ketergantungan hadiah.

2. Interaksi Tatap Muka

Interaksi tatap muka terwujud dengan adanya dialog yang dilakukan bukan hanya antara siswa dengan guru tetapi juga antara siswa dengan siswa. Interaksi semacam itu memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar. Fakta seperti itu dibutuhkan karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar dari sesama siswa. 

3. Akuntabilitas Individual

Pembelajaran kooperatif terwujud dalam bentuk belajar kelompok. Meskipun demikian penilaian tertuju pada penguasaan materi belajar secara individual. Hasil penilaian pada kemampuan individual tersebut selanjutnya disampaikan guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa diantara mereka yang memerlukan bantuan dan yang dapat memberikan bantuan.

4. Keterampilan Menjalin Hubungan antar Pribadi

Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan menjalin hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) dikembangkan. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan dengan melatih siswa untuk bersikap tenggang rasa, sopan, mengkritik ide bukan pribadi, tidak mendominasi pembicaraan, menghargai pendapat orang lain.

5. Tanggung Jawab Perseorangan

Karakteristik ini merupakan akibat langsung dari ketergantungan positif. jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran koopertif, maka setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

6. Komunikasi Antar Anggota

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses panjang. Pembelajaran tidak bias diharapkan langsung menjadi komunikator yang andal dalam waktu singkat. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

7. Evaluasi Proses Kelompok

Pengajaran perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selajutnya bias bekerja sama dengan lebih efektif. Evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bias diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajaran terlaibat dalam kegiatan pembelajaran kooperatif.

E. Dasar Pertimbangan Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu yaitu sebagai berikut.

1. Guru menekankan pentingnya usaha kolektif di samping usaha individudual dalam belajar.
2. Guru menghendaki seluruh siswa berhasil dalam belajar.
3. Guru ingin menunjukkan pada siswa bahwa siswa dapat belajar dari temannya,
4. Guru ingin mengembangkan kemampuan komunikasi siswa.
5. Guru menghendaki motivasi dan partisipasi siswa dalam belajar meningkat.
6. Guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan.


F. Variasi-variasi dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Ada 4 metode yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif. Keempat metode dimaksud adalah: metode STAD, Metode Jigsaw, Metode GI (group investigation), dan metode struktural.

1. Metode STAD

a. Karakteristik Metode STAD

STAD kependekan dari Student Team Achievement Divisions. Metode ini dikembangkan oleh Robert Slavin dkk. dari Universitas John Hopkins. Dalam metode STAD guru membagi siswa suatu kelas menjadi beberapa kelompok kecil atau tim belajar dengan jumlah anggota setiap kelompok 4 atau 5 orang siswa secara heterogen. Setiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan saling membantu untuk menguasai materi ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Secara individual atau kelompok setiap satu atau dua minggu dilakukan evaluasi oleh guru untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap materi yang telah mereka pelajari. Setelah itu seluruh siswa dalam kelas tersebut diberikan materi tes tentang materi ajar yang telah mereka pelajari. Pada saat menjalani tes mereka tidak diperbolehkan saling membantu. 

b. Sintaks Metode STAD

Sintaks metode STAD terdiri atas 6 fase yaitu sebagai berikut ini.
Fase ke-1: menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa untuk aktif belajar.
Fase ke-2: menyajikan materi ajar kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau melalui bahan bacaan.
Fase ke-3: menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar .
Fase ke-4: membimbing setiap kelompok belajar untuk belajar dan bekerja.
Fase ke-5: mengevaluasi hasil belajar dan kerja masing-masing kelompok.
Fase ke-6: Guru memberikan penghargaan pada para siswa baik sebagai individu maupun kelompok, baik karena usaha yang telah mereka lakukan maupun karena hasil yang telah meerka capai. 

2. Metode Jigsaw

a. Karakteristik Metode Jigsaw

Metode Jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Aronson dan rekan-rekan sejawatnya. Dalam metode Jigsaw para siswa dari suatu kelas dikelompokkan menjadi beberapa tim belajar yang beranggotakan 5 atau 6 orang secara heterogen. Guru memberikan bahan ajar dalam bentuk teks kepada setiap kelompok dan setiap siswa dalam satu kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari satu porsi materinya. Para anggota dari tim-tim yang berbeda tetapi membahas topik yang sama bertemu untuk belajar dan saling membantu dalam mempelajari topic tersebut. Kelompok semacam ini dalam metode Jigsaw disebut kelompok ahli (expert group).

b. Sintaks metode Jigsaw

Pelaksanaan metode Jigsaw terdiri dari 6 langkah kegiatan  sebagai berikut.
Fase ke-1: Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok belajar. Setiap kelompok beranggotakan 5 – 6 orang siswa.
Fase ke-2: Guru memberikan materi ajar dalam bentuk teks yang telah terbagi menjadi beberapa sub materi untuk dipelajari secara khusus oleh setiap anggota kelompok.
Fase ke-3: Semua kelompok mempelajari materi ajar yang telah diberikan oleh guru.
Fase ke-4: Kelompok ahli bertemu dan membahas topik materi yang menjadi tanggung jawabnya.
Fase ke-5 : Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal masing-masing (home teams) untuk membantu kelompoknya.
Fase ke-6: Guru mengevaluasi hasil belajar siswa secara individual. 

3. Metode Invenstigasi Kelompok (Group Investigation)

a. Karakteristik metode investigasi kelompok

Metode investigasi kelompok dirancang oleh Herbert Thalen dan metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit diimplementasikan Kompleksitas dan sulitnya implementasi metode ini dikarenakan keterlibatan siswa dalam merencanakan topik-topik materi ajar maupun cara mempelajarinya melalui investigasi. Pada metode investigasi kelompok, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang masing-masing beranggota 5 atau 6 orang siswa. Siswa memilih topik-topik tertentu untuk dipelajari, melakukan investigasi mendalam terhadap sub-sub topik yang dipilih kemudian menyiapkan dan mempresentasikan hasil belajar di kelas.

b. Sintaks metode investigasi kelompok

Sharan dkk. sebagaimana pendapatnya dikutip Arends (2008: 14) mendeskripsikan 6 langkah metode investigasi kelompok sebagai berikut.
Fase ke-1: pemilihan topik
Siswa memilih sub-sub topik tertentu dalam bidang permasalahan umum yang biasanya dibahas oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggota 5 atau 6 orang.
Fase ke-2: perencanaan kooperatif
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan sub-sub topik yang telah dipilih.
Fase ke-3: implementasi
Siswa melaksanakan rencana yang diformulasikan pada fase ke-2.
Fase ke-4: analisis dan sintesis
Sisma menganalisis dan mensistesis informasi yang diperoleh pada kegiatan fase ke-3.
Fase ke-5: presentasi hasil akhir
Beberapa atau semua kelompok melakukan presentasi di kelas tentang topik-topik yang mereka pelajari di bawah koordinasi guru.
Fase ke-6: evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi kontribusi masing-masing kelompok terhadap kerja kelas secara keseluruhan. Evaluasi dapat dilakukan secara individual, kelompok, atau keduanya.

4. Metode Struktural 

a. Karakteristik metode struktural

Metode struktural dikembangkan oleh Spencer Kagan dkk. Meskipun memiliki banyak persamaan dengan metode lainnya, metode structural menekankan penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Dua macam struktur yang dapat dipilih guru untuk melaksanakan metode structural adalah think-pair-share dan numbered head together. 

1) Sintaks think-pair-share

Pelaksanaan think-pair-share terdiri 3 langkah : thinking, pairing, dan sharing
Langkah pertama: thinking (berpikir)
Guru mengajukan sebuah pertanyaan yang terkait dengan materi ajar dan memberikan waktu satu menit kepada siswa untuk memikirkan sendiri jawabannya.
Langkah kedua: pairing (berpasangan)
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan secara berpasangan tentang apa yang siswa pikiran
Langkah ketiga: sharing (berbagi)
Guru meminta pasangan-pasangan siswa tersebut untuk berbagi hasil diskusinya dengan seluruh siswa di kelas.

2) Numbered heads together

Sintaks numbered heads together terdiri dari tiga langkah  yaitu
sebagai berikut.

Langkah pertama: numbering (penomoran)
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3 sampai 5 orang dan member setiap anggota kelompok tersebut nomor secara berurutan.
Langkah kedua: questioning (pengajuan pertanyaan)
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan bias bervariasi.
Langkah ketiga: head together (berpikir bersama)
Para siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dari gurunya.
Langkah keempat: answering (pemberian jawaban)
Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari setiap kelompok yang nomornya sama dengan nomor yang disebutkan guru mengangkat tangannya dan memberikan jawaban di depan kelas. 

G. Teknik-teknik Pembelajaran Kooperatif

        Adapun teknik-teknik dalam  pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1.    Mencari Pasangan
2.    Bertukar Pasangan
3.     Berpikir-Berpasangan-Berempat
4.    Berkirim salam dan soal
5.    Kepala Bernoimor
6.    Kepala bernomor terstruktur
7.    Dua tinggal Dua Tamu
8.    Keliling Kelompok
9.    Kancing Gemerincing
10.    Keliling Kelas
11.    Lingkaran Kecil Lingkaran Besar
12.    Tari Bambu
13.    Jigsaw
14.    Bercerita Berpasangan



H.    Model Evaluasi Belajar Pembelajaran Kooperatif ( Kooperatif Learning)

Model evaluasi pembelajaran kooperatif masih belum banyak diterapkan didunia pendidikan. Kebanyakan guru enggan menerapkan system kerja kelompok karena beberapa alasan. Salah satunya adalah penilaian yang dianggap kurang adil. Sebenarnya ketidak adilan ini tidak perlu terjadi dalam kerja kelompok jika guru benar-benar menerapkan prosedur system pengajaran atau penilaian cooperative learning. Dalam penilaian siswa mendapat nilai pribadi dan nilai kelompok. Siswa bekerja sama dengan metode pembelajaran kooperatif (cooperative Learning). Mereka saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk tes, kemudian masing-masing mengerjakan tes sendiri-sendiri dan menerima nilai pribadi. Metode pembelajaran dan penilaian evaluasi pembelajaran kooperatif perlu lebih sering digunakan dalam dunia pendidikan. Agar bisa kondusif bagi proses pendewasaan dan pengembangan siswa.  Sistem belajar  perlu memperhatikan pula aspek-aspek afektif. Sistem pembelajaran kooperatif ini merupakan alternative terbaik yang bias memecahkan tumbuhnya keagresifan dalam sistem kompetisi dan keterasingan dalam sistem individu tanpa mengorbankan aspek kognitif.   

I.    Evaluasi Kinerja Sistem Rubrik

    Penilaian terhadap berbagai kemampuan yang dapat digolongkan pada kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik dapat dilakukan dengan bermacam-macam teknik asesmen. Untuk menilai aktivitas belajar siswa diperlukan suatu asesmen autentik di luar asesmen ”paper and pencil test” yaitu asesmen kinerja. Dalam menerapkan asesmen kinerja diperlukan rubrik sebagai pendamping asesmen kinerja. Rubrik asesmen kinerja tersebut dapat dibuat dalam bentuk lembar observasi aktivitas belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Pola PBMP (Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan) dalam metode TSTS (Two Stay Two Stray) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Rubrik aktivitas belajar siswa digunakan sebagai asesmen kinerja untuk menilai aspek aktivitas belajar yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.